Begini Model Pembangunan 4 Desa di Bojonegoro Berbasis Partisipasi Publik

Jejak Potensi - Warga di empat desa di Kabupaten Bojonegoro berpartisipasi aktif dalam musyawarah desa untuk menentukan prioritas pembangunan infrastruktur. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Rabu (6/8/2025).

Program bertajuk Peningkatan Infrastruktur Publik ini mengadopsi pendekatan berbasis aspirasi warga. Empat desa yang terlibat adalah Desa Ngampel (Kecamatan Kapas) yang fokus pada pembangunan trotoar jalan, Desa Sambiroto (Kecamatan Kapas) yang merencanakan pembangunan Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Desa Pacul (Kecamatan Bojonegoro) yang memprioritaskan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), dan Desa Campurejo (Kecamatan Bojonegoro) yang membahas pembangunan jalan lingkungan.

Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat, didampingi FOSPORA sebagai mitra, serta difasilitasi oleh pemerintah desa.

Perwakilan EMCL, Feni K. Indiharti, menyatakan musyawarah desa adalah tahap krusial untuk menyerap aspirasi warga dan menyusun rencana kerja yang realistis. "Kami ingin memastikan program infrastruktur yang didukung EMCL benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, berkualitas, dan bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Feni menambahkan, kehadiran EMCL bertujuan mendukung peran pemerintah dalam pembangunan desa. Dia berharap kegiatan ini menumbuhkan rasa memiliki agar hasil pembangunan dapat dirawat dan dimanfaatkan jangka panjang.

Sementara itu, Makhdum Rokhim, Manager Program FOSPORA, menjelaskan musyawarah tersebut membahas berbagai aspek, mulai dari identifikasi kebutuhan prioritas, teknis pelaksanaan swakelola, hingga mekanisme pengawasan dan pelaporan.

"Program ini tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat kapasitas warga desa untuk mengelola pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan," jelasnya.

Kepala Desa Campurejo, Edi Sampurno, mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, musyawarah memberikan ruang dialog yang sehat antara warga, perangkat desa, dan pendamping program. Dia juga menyebut PPM EMCL telah membangkitkan semangat gotong royong warganya.

"Kami merasa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam pembangunan desa, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana," tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan program dan merawat infrastruktur yang dibangun demi kemajuan desa-desa di Kabupaten Bojonegoro.