![]() |
Penyampaian Materi oleh Engenering Consultant ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). |
Jejak Potensi - Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) untuk peningkatan infrastruktur publik yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban terus bergulir. Kali ini lima desa di Kabupaten Tuban dan enam desa di Kabupaten Bojonegoro menjalani pelatihan tim pelaksana program.
Sebanyak 55 warga yang didampingi Forum Studi Pengembangan Potensi Daerah (FOSPORA) ini mendapatkan pelatihan perencanaan proyek infrastruktur, pengelolaan anggaran, pengawasan teknis, pelaporan kegiatan, hingga aspek keselamatan kerja. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang prinsip akuntabilitas dan partisipatif, yang melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Kegiatan digelar di dua lokasi, yaitu di Omah Tepi Sawah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro dan Balai Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap proses pembangunan yang didukung oleh EMCL membawa dampak nyata bagi masyarakat. Salah satu kuncinya adalah memastikan pelaksana di lapangan memiliki kapasitas yang memadai,” ungkap Feni K. Indiharti, perwakilan EMCL pada Jumat (18/7/2025).
Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen EMCL dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah sekitar wilayah operasinya. Selain itu, pihaknya ingin memastikan bahwa pelaksanaan program infrastruktur berjalan dengan tepat sasaran, tepat mutu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Feni, kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal merupakan kunci keberhasilan program. Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para pelaksana agar program pembangunan yang dibiayai melalui dukungan EMCL dapat berjalan optimal dan memberi manfaat jangka panjang.
“Kami percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya berbicara soal fisik, tetapi juga tentang membangun kapasitas dan kepercayaan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa setiap program yang dijalankan tepat sasaran, tepat mutu, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Program dari Fospora, Makdum Rokhim mengatakan, program pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal untuk mendorong infrastruktur publik yang lebih berkualitas, berkelanjutan, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Kita juga ingin membangun rasa kepemilikan dari warga, agar nanti bangunannya bisa terus dirawat bahkan dikembangkan desa,” ucapnya.
Menanggapi inisiatif ini Kepala Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Tuban, Warsidin menyampaikan apresiasinya kepada EMCL atas upaya ini. Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kesempatan yang diberikan.
Menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat bagi tim kami dalam memahami teknis pelaksanaan program secara benar dan bertanggung jawab.
"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Semoga ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan di lapangan demi pembangunan desa yang lebih baik dan berkelanjutan," pungkasnya.

Posting Komentar
Posting Komentar