![]() |
Kalau Lagi Ngerasa Down, Siapa yang Kamu Ajak Cerita? Ini Alasannya Penting. Jangan Simpan Sendiri! Ini Manfaat Punya Tempat Bercerita. |
Halo, Sahabat Potensi!
Pernah nggak sih kamu merasa semua tugas numpuk, otak penuh, dan nggak tahu harus mulai dari mana? Atau mungkin kamu merasa lelah secara emosional, tapi bingung mau cerita ke siapa?
Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak mahasiswa juga mengalami hal yang sama. Tapi tahukah kamu bahwa salah satu solusi paling sederhana tapi berdampak besar adalah... punya “someone to talk”?
Bukan sekadar teman curhat biasa, “someone to talk” adalah sosok yang bisa kamu andalkan saat beban akademik dan emosional terasa berat. Nah, yuk kita bahas kenapa peran ini begitu penting!
1. Mengurangi Stres secara Alami
Stres itu wajar. Tapi kalau dibiarkan, bisa mengganggu kesehatan mental dan akademik. Menurut American Psychological Association (APA), berbicara dengan orang yang dipercaya dapat menurunkan tingkat hormon stres (kortisol) dalam tubuh (APA, 2019).
Misalnya, curhat ke sahabat tentang tugas yang menumpuk bisa membuat beban terasa lebih ringan. Bahkan sebelum solusi ditemukan, rasa lega sudah duluan datang karena kita merasa dimengerti.
Kata Sahabat Potensi:
“Aku sering cerita ke kakak tingkatku, dan ternyata cuma dengan didengar aja, aku jadi lebih tenang dan menjadi semangat berproses”
2. Fokus Jadi Lebih Tajam
Saat kamu membagikan rencana belajar atau target akademik kepada orang lain, kamu secara tidak langsung sedang menyusun prioritas. Ini disebut sebagai verbal processing — metode berpikir melalui pembicaraan (Sage Journals, 2018).
Ketika kamu ngobrol tentang “aku mau IPK 3,5 semester ini”, orang yang kamu ajak bicara bisa membantumu menyusun langkah yang masuk akal. Akhirnya, kamu nggak cuma bermimpi, tapi punya rencana nyata.
3. Sumber Dukungan Moral Saat Terpuruk
Pernah gagal ujian padahal udah belajar mati-matian? Rasanya pengen nyerah aja, kan? Nah, inilah saatnya kamu butuh dorongan moral dari orang yang percaya pada kamu.
Menurut riset dari Journal of College Student Development, mahasiswa yang memiliki support system yang baik lebih cepat bangkit setelah kegagalan akademik (Friedlander et al., 2007). Mereka lebih termotivasi dan cenderung berpikir positif.
4. Ada Sistem Pendukung yang Stabil
Kadang kita takut cerita karena khawatir dihakimi. Tapi seorang “someone to talk” sejati nggak akan menilai. Mereka hadir bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mendengar dan membantu secara rasional.
Keluarga, sahabat, atau bahkan mentor bisa menjadi pendengar yang memberikan insight dari sudut pandang berbeda — sesuatu yang kita butuhkan ketika pikiran lagi buntu.
5. Relasi Sosial Jadi Lebih Sehat
Hubungan yang sehat dimulai dari komunikasi yang jujur. Dengan membiasakan diri untuk ngobrol dari hati ke hati, kamu membangun jembatan kepercayaan. Lama-lama, ini bikin pertemanan makin erat dan saling mendukung.
Kata Sahabat Potensi:
“Aku dan temanku mulai sering diskusi terkait mengelola stres. Sekarang kita malah bikin jadwal bareng!”
6. Melatih Kemampuan Komunikasi
Ngobrol bukan cuma soal curhat, tapi juga melatih cara menyampaikan perasaan dan pikiran secara jelas. Ini penting banget buat masa depan, apalagi dalam dunia kerja yang menuntut komunikasi efektif.
Riset dari Harvard Business Review menyebut bahwa mahasiswa yang terbiasa membangun komunikasi terbuka memiliki emotional intelligence yang lebih baik, dan ini sangat dicari di dunia profesional (Goleman, 2018).
Kamu Tidak Sendiri
Punya seseorang untuk diajak bicara bukanlah kelemahan. Justru, itu adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Jangan pernah ragu untuk mencari dan membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang yang bisa dipercaya.
Ingat:
Kadang, jalan keluar bukanlah solusi rumit. Tapi seseorang yang mau duduk dan mendengarkan tanpa menghakimi.
Referensi Ilmiah:
American Psychological Association (APA), 2019 – “The Healing Power of Talking”
Friedlander, L. J., et al., Journal of College Student Development, 2007 – “Social Support and Adjustment”
Goleman, D. – Harvard Business Review, 2018 – “What Makes a Leader”
Sage Journals, 2018 – “Verbal Processing and Learning Outcomes in Higher Education”
Kalau kamu merasa butuh teman cerita, cobalah mulai dari orang terdekat: sahabat, mentor, atau bahkan layanan konseling kampus. Dan ingat, Sahabat Potensi, kamu berharga, kamu didengar, dan kamu nggak sendirian, bahkan kamu juga bisa cerita melalui tulisan di platform DeeJejak Potensi ini. 🌻
Posting Komentar
Posting Komentar