Jejak Potensi - Bojonegoro, 12 Agustus 2025 — ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan mitra pelaksana, Forum Studi Pengembangan Potensi Daerah (FOSPORA), menggelar musyawarah pelaksanaan program peningkatan infrastruktur publik di dua desa, yakni Desa Jampet (Kecamatan Ngasem) dan Desa Kalirejo (Kecamatan Bojonegoro). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen EMCL dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan di wilayah sekitar operasionalnya.
Musyawarah yang diselenggarakan di Balai Desa Jampet dan Kalirejo ini dihadiri oleh jajaran Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan EMCL, tim pendamping dari FOSPORA, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Agenda utama dalam forum ini adalah membahas finalisasi pelaksanaan program peningkatan infrastruktur publik, termasuk finalisasi dokumen Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung aktivitas sosial dan ekonomi warga desa.
Dalam sambutannya, perwakilan EMCL menyampaikan bahwa program ini merupakan program yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas masyarakat. “Kami percaya bahwa pembangunan yang efektif harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat, karena merekalah yang paling memahami kebutuhan di lingkungannya,” ujarnya.
Sebagai mitra pelaksana, FOSPORA berperan dalam memfasilitasi jalannya musyawarah secara partisipatif dan transparan. Dalam pemaparannya, tim FOSPORA menekankan bahwa pelaksanaan program akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur prioritas yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Kepala Desa Jampet, Sukisno, S.M., menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan apresiasi atas dukungan EMCL serta pendampingan dari FOSPORA. “Ini adalah bentuk nyata sinergi antara sektor swasta dan masyarakat. Kami berharap program ini dapat berjalan lancar dan benar-benar membawa manfaat bagi warga Desa Jampet,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Desa Kalirejo, Weli Teguh Saputro, juga menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjawab kebutuhan infrastruktur desa secara tepat dan berkelanjutan.
Melalui forum musyawarah ini, warga diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat dan menentukan skala prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan. Seluruh hasil diskusi kemudian dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani bersama sebagai bentuk komitmen dan kesepakatan seluruh pihak yang terlibat.
Musyawarah ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memastikan pembangunan desa dilaksanakan secara inklusif, akuntabel, dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Diharapkan, kolaborasi ini dapat memperkuat semangat gotong royong dan menjadi model kemitraan yang efektif antara dunia usaha dan komunitas lokal.

Posting Komentar
Posting Komentar